[14/5 17.20] Fuji Dam 4: Catat Nih! Presiden Jokowi Telepon Panglima TNI dan Kapolri, Hentikan Sweeping Simbol KomunisNasional Restu
Presiden Jokowi. (Instagram)
Presiden Jokowi. (Instagram)
POJOKSATU.id, JAKARTA – Presiden Jokowi akhirnya bersikap soal maraknya penyitaan sejumlah atribut berlambang palu arit dan buku-buku bertema komunisme.
Tindakan penegak hukum itu dinilainya justru sangat berlebihan dan bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Oleh karenanya setelah mendengar laporan soal tindakan aparat yang dinilai melampaui batas tersebut, Presiden langsung menghubungi Panglima TNI dan Kapolri sekaligus menegur keduanya untuk menghentikan aksi sweeping.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/5/2016).
“Presiden secara tegas, secara jelas menyampaikan pada Panglima TNI pada Kapolri, untuk segera menertibkan aparaturnya tidak melakukan sweeping. Zaman demokrasi tidak ada lah sweeping-sweeping seperti itu,” ujar Pramono Anung.
Sebelumnya aparat memang gencar melakukan penghentian terhadap kegiatan-kegiatan yang bertema komunisme meski diadakan secara ilmiah dan terbuka. Bahkan belakangan TNI mengamankan seorang mahasiswa di Ternate hanya karena kepemilikan buku-buku bertema Komunisme.
“Maka tidak bisa kemudian polisi dan juga termasuk aparat TNI itu over akting berlebihan melakukan sweeping, enggak bisa ini negara demokrasi,” ujar Pramono.
(sta/pojoksatu)
Monday, May 16, 2016
Maraknya Atribut berlambang palu arit
12:58 PM
No comments
0 comments:
Post a Comment